Jumat, 24 Maret 2017

Cara Membuat Relasi Antar Entitas di ERD



Pada tutorial kali ini saya tidak akan membahas tentang apa itu ERD, Konsep bagaimana ERD dibuat dan dasar-dasar ERD. Namun, kali ini saya akan memcoba membantu anda untuk mengetahui secara mudah bagaimana membaca ERD melalui suatu hubungan yang sederhana.
ERD atau Entity Relationship Diagram merupakan suatu diagram hubungan antar entitas yang akan menjadi calon dari tabel database. Adapun pertemuan kali ini akan membahas bagaimana cara membacanya.
Tanpa penjelasan panjang, caranya adalah…
1.       Kita harus tau, ada hubungan apa antara kedua entitas yang ada. Apakah ataukah atau , dan sebagainya yang mana hubungan itu merupakan suatu hubungan yang merupakan kata kerja.
2.       Contoh ERD yang sudah jadi adalah sebagai berikut:


Lalu bagaimana cara membaca untuk menentukan jenis relasi dari kedua entitas tersebut  ??
11. Pilihlah, apakah kita akan membaca dari Guru atau dari Siswa.
22. Misal, dari sisi Guru
33. Dalam satu pelajaran, Ketika Guru mengajar satu pembelajaran, berapa siswa yang dapat mengikuti/ dilihat oleh guru ?? Jawabannya -> banyak (n)

4. Dari sisi Siswa
55. Dalam satu pelajaran, Ketika siswa siswa mengikuti pembelajaran, secara umum berapa guru yang dapat dilihat oleh satu siswa dalam satu pembelajaran ? Jawaban -> satu (1)


6.       Jadi Hasilnya adalah
Begitu ?? semoga bermanfaat.

Rabu, 19 Agustus 2015

Keterangan Qs. Al-Baqoroh Ayat 8 - 20 (hasil dari Manqul)


8:
Dan dari sebagian orang itu ada orang yang mengaku beriman, padahal dia nda bersama orang beriman.
9:
Mereka mencoba menipu Allah dan orang orang yang beriman, padahal mereka tidak menipu kecuali menipu pada diri mereka sendiri, dan mereka  tidak merasa bahwa dirinya sendiri tertipu.
10:
Didalam hati mereka itu sudah terjangkit penyakit (awalnya iman <berhati suci> kemudian dia melihat dunia yang bermegah megahan dan berpaling menuju kesesatan tatapi tidak totalitas sesat/ kufur), tetapi karena mereka masih melanjutkannya maka Allah menambah penyakit mereka (falama zagu azagallohu kulubahum), dan jika mereka tidak mengubah kebiasaan mereka itu maka bagi mereka siksa yang pedih ( dalilnya: mereka akan menjadi intip.nya neraka) sebab apa2 yang telah mereka dustakan.
11:
Dan ketika dikatakan pada mereka “janganlah kalian berbuat kerusakan !” mereka menjawab “kami itu adalah orang orang yang berbuat baik”. 
( contoh kasus *bid.ah : "... Berhati-hatilah kalian terhadap hal-hal yang baru dalam hukum agama, karena sesungguhnya semua yang baru dalam hukum agama itu bid'ah dan semua bid'ah adalah sesat. (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Tirmidzi) "
contoh perkataan: jangan berbuat bid'ah, dengan mengubah hukum yang Allah dan rasulnya berikan !,
contoh jawaban: justru kami berbuat seperti ini biar agama kita lebih maju dan diterima oleh masyarakat umum, dan nda dipandang kolot)
12:
Tetapi ingatlah sesungguhnya mereka adalah orang yang berbuat rusak, dan mereka tidak sadar akan yang mereka lakukan.
(sepertinya hal yang mereka kerjakan itu bagus, tetapi mereka berbuat rusak, dan mereka tidak menyadari bahwa mereka hanya sedang merusak hukum Allah).
13:
Dan ketika dikatakan “berimanlah kalian sebagaimana berimannya manusia !”, mereka berkata “kenapa saya harus beriman seperti mereka yang bodoh ?”
(ini karena mereka melihat pada sifat orang-orang yang beriman, ketika orang beriman di perintah oleh nabi tentang suatu hal, mereka langsung patuh, dan jarang yang bertanya sampai memberatkan Nabi
–bani israil bertanya pada nabi musa tentang sapi yang akan dikorbankan sampai membingungkan, padahal perintahnya Cuma ‘bawalah sapi’-
Ketika ada suatu kabar, atau hadist, dari nabi mereka akan mengerjakan, dengan pertanyaan utama adalah “dari siapa kamu mendengarnya (bertanya sanad) ?” bukan “ngapain sih nabi membuat aturan seperti ini ?” )
Dan ketahuilah sesungguhnya mereka sendirilah yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahuinya.
( bodoh, kenapa ? karena orang munafiq, awalnya adalah orang yang beriman, tahu seluk beluk tentang agama Islam, tahu hukum, tahu tatanan dan cara dalam melakukan islam, tahu bagaimana cara untuk mengerjakan aturan Islamyang benar. Tetapi mereka malah mencoba untuk ragu, dan mencoba menyelisihi, akhirnya mereka mendapatkan jalan untuuk selalu ragu, dan untuk selalu menyelisihi atuaran yang ada dalam Islam )
14:
Ketika mereka bertemu dengan orang yang beriman mereka  berkta “Aku ini juga orang iman lho !”, tetapi saat mereka beserta golongan mereka (selain orang iman), “aku masih golongan kalian (halah, aku bersama mereka Cuma pura pura, gara gara saya kerja/ berbisnis/ ada tujuan disitu saja jadi saya bersama mereka), dan aku disitu cuma menghina mereka (Cuma pura pura, Cuma buat seneng seneng, Cuma buat dapat simpati, Cuma buat ....).
15:
Allah pasti akan menghinakan mereka, tetapi untuk saat ini Allah akan membiarkan mereka dahulu selama masih dalam kemunafikan mereka (terserah apa yang mau mereka lakukan, berbuat baikkah, berbuat burukkan, terserah, selama masih punya hati munafik (hati yang sakit), allah akan tetap membiarkan mereka --catataan : hari hari dengan amal baik dihitung sama dengan malakukan amal buruk --),  dan didalam situasi yang jelek seperti itu, mereka pada bingung (karena, mereka tahu bahwa mereka salah, tetapi mereka masih mengerjakan. Mereka mau mencari kebaikan lagi, tetapi tak kuat untuk menahan godaan dari dunia yang hingar binar yang mereka lihat ”aku kudu piye ?”).
16:
Mereka yang seperti itulah (yang bingung untuk melepaskan kemunafikan dan merasa puas akan keadaan dunianya), termasuk orang yang menjual kebaikan demi mendapatkan kejelekan, dalam jual beli yang seperti itu mereka takan pernah mendapatkan keuntungan, dan mereka takan pernah mendapatkan petunjuk yang jelas.
17:
Adapun gambarannya mereka(munafik) itu seperti orang yang menyalakan api (menyalakan = berusaha mendapatkan petunjuk, dan kemudian api menyala = dia sudah tahu petunjuk itu dan dia sudah dalam petunjuk itu, dan berada dalam keimanan). maka ketika api sudah menerangi semua hal yang ada disampingnya (ketika hidupnya sudah halal, sudah masuk dalam keimanan), Allah mematikan cahaya api mereka karena cahaya kemunafikan mereka (mereka menjadi munafik, maka allah menghilangakan keimanan mereka), dan Allah meninggalkan mereka dalam keadaan yang gelap dan tidak bisa melihat (Allah menjadikan mereka orang yang kufur di tengah orang iman tetapi tidak tahu bahwa petunjuk dari Allah itu dekat).
18:
Mereka itu  Tuli (mereka mendengar tapi setiap mereka mendengar ayat yang hak mereka memuntahkannya), Bisu (didalam hati mereka tahu tentang kebenaran –sudah pernah jadi orang iman sih-  tetapi mereka tidak mau menyampaikannya, tidak mau melakukannya), Buta (tidak tahu harus bagaimana, mereka berjalan terus diantara baik buruknya jalan yang mereka lalui, baik dan buruk mereka kerjakan, mereka trobos, tanpa pandang bulu, tanpa melihat segala akibat yang sudah diterangkan oleh Allah Rasul, Al.Quran dan Al.Hadist), dan mereka tidak mau kembali kedalam keimanan (jika kemunafikan ini sudah menjadi hobi, atau sudah mendarah daging maka sulit banget untuk kembali mnuju keimanan.
19:
Atau, gambarannya orang munafik itu, seperti orang yang kehujanan oleh air hujan yang turun dari langit dan keadaannya itu  gelap, ada bledek (yang berupa suara) dan halilintar (yang berupa kilatan cahaya).
(-- air hujan itu à rahmat yang diberikan oleh Allah, gelap à kedaan munafik dan kafir, bledek à dalil dalil ancaman tentang orang yang berbuat jelek, halilintar/ kilat à dalil yang membangkitkan semangat (cerita tentang surga)/ dalil yang orang kafir dan munafik sukai --)
Kemudian orang munafik memasukkan jari mereka ketika mendengar bledek karena mereka tahut mati (orang munafik paham dalil bahwa “jika mereka mengerti dalil hukum akan suatu hal, kemudian mereka masih melanggar hukum itu, maka mereka akan mendapatkan hukuman dari Allah. Maka mereka berusaha sebaik mungkin untuk TIDAK mengetahui suatu hukum, sehingga saat mereka menerobos suatu hukum yang sudah ditetapkan mereka tidak usah merasa bersalah “kan kami tidak tahu hukum tentang hal yang seperti ini, dan seperti ini”, dengan harapan nanti ketika mereka menghadapi mati hukuman yang Allah berikan tidak berat, takut saat kematian dia dihukumi karena dia tahu hukum tetapi dia melannggarnya.).
Padahal Allah itu sudah mengetahui keadaannya orang yang kafir.
(Padahal Allah tahu bahwa seperti itu adalah kelakuan orang yang kafir. Karena orang kafir beranggapan bahwa jika mereka masuk menjadi orang iman, hati mereka akan menjadi mati, tidak bisa berkembang, karena akan selalu mentaati perintah Rasul, dan pemimpin orang iman).
20:
Hampir saja kilat menyambar pada pandangan orang munafik
(hampir saja, hidayah itu diterima oleh para orang munafik, orang munafik hampir mengetahui  tentang hal baik dan buruk dan menjadi orang yang iman).
Ketika kilat menerangi mereka, maka mereka berjalan
(ketika ada ayat ayat pembangkit semangat/ cocok dengan tujuan atau yang ingin mereka kerjakan, dan ayat itu sesuai dengan hati mereka, mereka akan mengerjakannya)
Dan ketika kilat sudah mulai meredup maka orang munafik akan berhenti
(ketika ayat kesenangan sudah tidak diperdengarkan lagi, maka mereka akan kembali menjadi orang munafik lagi, mereka tidak mau mendengarkan lagi, berpura pura iman lagi.)
Dan jika saja Allah menhendaki Allah akan menghilangkan pendengaran mereka dan penglihatan mereka.
(agar mereka tidak bisa mendengar dan melihat hidayang yang selalu disampaikan oleh Allah melalui Rasulnya, Al.Quran dan Al.Hadist yang ada, dan disampaikan oleh hamba hambanya, tetapi oleh Allah itu tidak dilakukan, karena semenjak Allah berfirman akan menunggu taubat.nya umat nabi Muhammad sampai akhir hayat dari tiap2 orang yang bersalah, tidak dihukumi dan disiksa langsung seperti kaum kaum terdahulu).
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
(hukum dan hukuman yang ada itu semuanya kehendak Allah, sehingga “penetapan jalan yang BENAR” itu menjadi hak ortoritas milik Allah bukan hambanya, dan penetapan hukum dan hukuman yang ada adalah pada Quran dan hadist. Sedangkan orang munafik, mereka tahu hukum yang ada dan mempermainkannya sekehendak keinginan mereka.)

**--------------------So, kesimpulannya jangan jadi orang munafik disisi Allah..--------------------**

NB:Monggo yang sudah man'qul jika ada kesalahan maksud yang tertulis bisa diperbaiki atau memperbaiki

Sabtu, 04 April 2015

Cinta

Cinta

sesuatu yang murni,
dengan tujuan yang pasti,
tanpa arah yang di mengerti.

Dia,
membuat mu menentukan suatu tujuan,
dia menetapkan hakikat,
dan meleburkan ribuan hasrat menjadi satu,
dalam kata katanya.

Dia,
berorientasi,
namun tak tahu jelas kemana dia akan pergi,
tergantung pribadi yang memiliki,

Dia,
Berani berkorban,
Apapun
Demi cinta yang dimilikinya

Dia,
Tak hanya dimiliki oleh antar manusia,
tetapi juga antara manusia dengan Tuhannya,
dan juga intern didalam manusia itu sendiri
namun,
jarang diantara manusia yang punya
Antar, Antara, dan Intern itu sendiri.

Dia,
menggejolakkan hasrat, nafsu, iman, dan semua sifat yang ada dalam diri,
tak jarang orang tak mengerti,
dimana hatinya sedang bergejolak,
namun yang pasti,
dia berjalan diatas cinta.

Dia,
Namun juga menyebabkan Bahagia
Menyebabkan petaka,
tinggal kita yang menentukan
dimanakah kita kan bernada.

Dia,
Selalu disalahkan,
Ketika orang berbuat brutal,
tuk menjaga Cinta-nya.
namun,
Dia
Juga selalu disanjung,
Ketika orang menjadi Indah
karena menepati Cintanya.

lantas ku benci dengan perkataan manusia tentang nya,
sehingga kutuliskan kata kataku sendiri,
tuk menyanjung sang Cinta,
karna dia
terlahir tanpa dosa.

karna dengan adanya Dia
ibuku membesarkanku,
Ayahku menyayangiku,
Tuhanku menghidupkanku,
Dan,
Para Malaikat membantu mencatatku,
jadi apakah ku harus membenci Dia ?

Kemudian ku caci orang yang membenci sesuatu yang kusayang,
Ku hinakan mereka,
dan sebagian temanku,
membunuh,
Karena Cintanya di hina dan dicaci
apakah ku harus menyayanginya?

Cinta,
Dia,
Adalah makhluk yang Agung,
yang diciptakan oleh Tuhan,
dan ditanamkan pada setiap kreasiNya.

Cinta punya arah yang tak dimengerti alam,
namun Tuhan mengerti,
maka Tuhan memberikan kita Religi,
dan peraturan peraturan agamawi.

Link list